"Tolong antarkan aku,ke tempat di mana aku bisa merubah diriku menjadi manusia yang lebih baik"
Aku mengenal gadis manis itu di sebuah situs jejaring sosial beberapa bulan yang lalu.
Ia datang menjanjikan sebuah persahabatan,aku pun merentangkan tangan menyambut niat tulusnya.
Energik,agresif,ceria dan penuh percaya diri,itulah kesan pertamaku pada si gadis.
Hidup merantau dinegeri seberang dengan segala kebebasanya,telah membuat hidupnya tak berarah,bahkan cenderung menyimpang dari ajaran agama yang ia anut dan pelajari semenjak kecil.
Ia tidak bisa mengendalikan diri ketika gemerlap dunia tanpak jelas di depan mata (yang sebetulnya,dari awal ia tahu bahwa itu semua menyesatkan).
Ia pun semakin terlena dengan dunianya itu,hingga melupakan segalanya.
Bukan suatu kebetulan bila akhirnya,sebuah kalimat indah(mungkin terindah)meluncur dari bibir mungilnya.
"aku cape,aku ingin istirahat dari perjalanan ini.tolong bawa aku keluar dari 'dunia' ini.ajari aku,bagaimana aku harus memulai,untuk menjdi seorang muslimah sejati"
Ku merasa,gadis itu berkata dengan hatinya.aku memandanginya dengan sorot mataku yang paling tajam.
Ia menunduk,dalam isak tangisnya ia berkata.
"aku mohon,jangan telanjangi aku dengan sinar matamu"
Lalu ku bertanya padanya tentang bagaimana dan seperti apa dunia yang ingin dia tinggalkan itu.
Masih dengan ekspresi yang tadi ia menjawab(mungkin memohon).
"tolong,jangan telanjangi aku dengan pertanyaan-pertanyaanmu itu"
Aku ingin membawa dan menemani gadis itu,ke tempat dimana kami sama-sma bisa menjadi manusia baru yang lebih baik.
0 komentar: